Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan Gizi Seimbang Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Ban, Karangasem, Bali

  • Komang Triyani Kartinawati Department of Public Health, Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University
  • Luh Gede Pradnyawati Department of Public Health, Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University
  • I Made Eka Dwipayana Department of Mathematics, Faculty of Math and Natural Sciences, Udayana University

Abstract

Desa Ban memiliki potensi lahan gembur dalam menghasilkan sumber daya pangan lokal. Sumber makanan berbasis kearifan lokal penting untuk menjamin konsumsi sehari-hari pada masyarakat. Pemanfaatan sumber makanan bergizi ini esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Berdasarkan penelitian sebelumnya di Kecamatan Kubu tahun 2020 didapatkan 118 kasus stunting yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perekonomian keluarga dan kurangnya pengetahuan ibu mengenai stunting. Berdasarkan analisis situasi, mayoritas ibu balita belum memahami bahwa stunting memberikan dampak jangka panjang pada anak apabila tidak diintervensi sejak dini. Kurangnya edukasi kesehatan terkait stunting menyebabkan masyarakat tidak mengetahui lebih dalam mengenai stunting dan cara pencegahannya. Selain itu, peranan kader Posyandu dalam promosi kesehatan masih belum terlihat. PKM ini diharapkan dapat menggerakkan mitra dalam pelaksanaan penyuluhan berkelanjutan untuk mencegah terjadinya stunting. Kegiatan PKM dilaksanakan pada ibu balita di Desa Ban, Karangasem, Bali. Mitra berkontribusi dalam penyediaan sarana prasarana, komunikasi dengan ibu balita, dan koordinasi selama pelaksanaan penyuluhan. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan mengenai gizi seimbang dalam menyiapkan MP-ASI bergizi sesuai usia balita dan cara penyiapannya. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai MP-ASI bergizi, komposisi yang tepat, dan cara pengolahannya. Ibu balita termotivasi menerapkan pembuatan MP-ASI yang benar sesuai umur balita

References

Aryastami, N. K. (2017) ‘Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia’, Buletin Penelitian Kesehatan, 45(4), pp. 233–240. doi: 10.22435/bpk.v45i4.7465.233-240.

C. Rox, A. Subandoro, P. G. et al. (2018) AIMING HIGH Indonesia’s Ambition to Reduce Stunting. Washington DC: The World Bank.

Dewey, K. G. and Begum, K. (2011) ‘Long-term consequences of stunting in early life’, Maternal and Child Nutrition, 7(SUPPL. 3), pp. 5–18. doi: 10.1111/j.1740-8709.2011.00349.x.

Kementerian Kesehatan, R. (2018) Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta.

Purwanti, R. et al. (2020) ‘Program SANATA (Sayang Anak Balita) di Wilayah Posyandu RW 08 Srondol Kulon’, ETHOS: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 8(2), pp. 221–228. doi: 10.29313/ethos.v8i2.5449.

RI, K. K. (2011) Peraturan Menteri Kesehatan. Indonesia.

Widaryanti, R. (2019) ‘Makanan Pendamping ASI Menurunkan Kejadian Stunting pada Balita Kabupaten Sleman’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 3(2).

Published
2022-10-31
How to Cite
Kartinawati, K. T., Pradnyawati, L. G. and Dwipayana, I. M. E. (2022) “Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan Gizi Seimbang Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Ban, Karangasem, Bali”, Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek, 4(1), pp. 28-33. doi: 10.52232/jasintek.v4i1.81.